Minggu, 19 Mei 2013

Saksi dari Senja


Senja gerimis akan datang, sebentar lagi, katanya. Menunggu yang akan hilang atau mengenggam yang akan pulang. Entah berapa lama lagi sang penulis duduk diam, pikirannya sibuk menjelajah memori-memori yang berdesakan mau pergi. Tolong, biarkan saja dia di sini, pinta sang penulis dari dasar hati. Namun jarum-jarum berdenting itu tak mau tahu, mereka malah seakan berlomba, mengejar yang tak akan pernah terkejar. Hening sunyi kian mengernyap pelan, menjadikan permukaan udara seakan dingin menusuk tulang. Terpaku, tak bisa kemana-mana. Kini sang penulis hanya punya satu kesempatan, untuk diam hingga asa buka suara atau berlari sekuat tenaga mengejar masa yang kian merasa juara. Entahlah, jawabannya mungkin datang saat gerimis  senja menjelang.

Yogyakarta, 20 Mei 2013 

0 komentar:

Posting Komentar