satu persatu detik jarum jam terdengar di telinga
entah apa yang mereka mau
berjalan tanpa putus asa. Bukankah itu nasehat orang belaka?
Tapi itu terjadi, kepada yang tersayang jarum-jarum jam
Manusia memaki maupun mencintai. Biasa dan selaras. Amat
sangat merah hati.
Belakangan ada yang berciprat ciprat ludahnya setiap hari
tentang praktek seorang eyang yang tak punya wajah di depan tivi.
Jaman beberapa jam yang lalu muncul teknologi luar biasa
yang menjadi pesawat teragung tiba tiba jatuh ke dalam pelukan bumi di lautan. Terlalu
tergoda, mungkin.
Saya tak tahu. I have no idea kata mata mata berbola biru.
Dan daku tak ingin begitu. Begitu yang bikin pilu karena
tinta biru yang tak kelihatan biru.
Kau tahu mengapa? Karena tak pernah di tulis pada kertas.
Kertas dan tinta yang Tuhan berikan.
Perkenalkan, saya juru tulisnya.
0 komentar:
Posting Komentar