Anak muda yang
berjaya. Kiranya ini bukan hanya sebuah quote klasik yang  sering bertengger di poster klasik himbauan
belaka. Klasik dalam hal ini adalah, sesuatu yang sering dan umum terdengar namun
hanya menjadi sesuatu yang tidak terlalu diperhatikan di masyarakat. Jika quote
itu diresapi lebih dalam, that is the point!
Anak muda diberikan banyak tenaga, pikiran, kreativitas dan
waktu hidup. We will not talking about how to build the young people of the
nation, but i just want to share, as individually. Cause when the one can
change into better, the crowded is automatically followed!
Saya sendiri tipe anak muda yang sangat labil. Kadang semangat,
kadang galau, kadang gembira, kadang berduka haha. But dont worry to some of
you that also face that. Mario teguh saja pernah bilang kalau galau itu
tandanya kita mau sukses Amin .....
We must to change. Indonesia needs us. Saya, gue, aku, kamu,
lo, semuanya, punya kesempatan to see and feel better Indonesia di zaman kita
nanti. Zaman yang bebas pertengkaran,kemiskinan, kebodohan, korupsi, dendam,
rasis, kebohongan dan bencana. Indonesia yang unik. Unik karena Cuma kita yang
punya banyak budaya, beragam kultur, otak-otak kreatif yang dinamis, dan
persaudaraan yang kuat. Pasti mau kan punya itu semua? IYA, if you looking for
the answer in your deepest heart. We want to be proud of as Indonesian
wholeheartedly, suatu hari nanti....
How to do that? Mungkin jawabannya, dimulai dari diri kita
sendiri. Disini mungkin saya gak bermaksud menggurui, karena saat ini saya sama
sekali bukan siapa-siapa, saya hanya menjadi korban dari teman-teman muda
lainnya yang secara continue memantikkan semangat perubahan. I personally
admire them a lot. They can keep their perseverance and determination in front
of their head, and act to make better Indonesia.
Kita harus jadi anak muda yang berTuhan, cause everything is
depend on Him. Rajin-rajin ibadah, kadang miris banget rasanya agama hanya
dijadikan formalitas belaka. Cuma jadi pelengkap biodata. Kalau lagi Ramadhan
aja pada bangga ibadah atau melakukan hal-hal yang berbau agama. Coba yuk,
jadiin Allah itu sebagai sandaran paling dasar,semuanya punya Dia loh. Kita juga
punya Dia. Alhamdulillah kita dipinjemin tubuh yang sempurna, sekolah yang
bagus, dan orang tua yang sangat menyayangi kita semua. Jadi udah mesti kudu
banget hidup ini ya buat Dia. Terus berarti kita harus solat atau berdiam diri
di masjid setiap saat, atau pake peci dan gamis? Absolutely not.  Rutinitas kita sehari-hari juga bisa dijadiin
ibadah, bahkan tidur kalau berdoa dulu terus niatnya buat menjaga tubuh
pemberian-Nya agar dalam keadaan sehat juga bisa bernilai ibadah. Dicoba pelan-pelan
aja. Kadang saya juga sering keasyikan main atau hang out sampai solat Asharnya
jadi 7 rokaat gara gara gabung sama magrib hehe. Yang penting niat dulu, terus
juga harus maksain buat ga males-malesan ibadah. Masalah hasilnya, itu urusan
Allah. Wallahualam bishowab 
Jadi anak muda berOtak yang intelek, punya sikap, dan jadi
inspirasi banyak orang. Prestasi ga musti kan dilihat dari akademis atau IP
saja. Banyak indikator lainnya kok. Yang penting judulnya, bermanfaat. Ga dilarang
sama agama dan orang tua. Yang mau pinter di akademis dan langganan IP 3.8 ya
boleh saja. Apalagi kalau ga sombong dan bisa buat bantu sebarin ilmu di dunia.
Cakep cakep. Yang hobinya mingle with others, boleh tuh ikut organisasi non
profit. Bisa ketemu banyak orang, selain bisa memenuhi need for affiliation
nya, bisa sekalian discuss to help healing poverty atau green project. Inspiratif
banget. Atau yang punya interest di bidang jurnalistik, bisa pakai tulisannya
buat mengajak orang lain ke jalan yang baik atau benar. Intinya, semua
tergantung sama interest kita. Say no to drugs, free sex, and strike. Yang terakhir
ini kayanya udah jadi hot issue. Dulu, jaman orde baru, saat mahasiswa jadi  tombaknya kebenaran, masyarakat sayang sama
mahasiswa. Dikasih makan bahkan tempat tinggal. Sekarang, so pathetic. Sedikitdikit
demo, anarkis lagi. Merusak tempat umum, bikin macet jalan. Ih ga banget
serius! Bisakan pakai aksi yang damai, approach nya juga dengan damai. Fokus memperbaiki,
bukan malah memberantaki. I know you disappointed with the unfairness, but do
you think that strike which causes many harmful in the society is helped? No. Mereka,
masyarakat, udah susah. kantor wakil rakyat, pake uang rakyat juga. Kalau dirusak,
nanti rakyat juga yang dirugikan. Mendingan kita bikin aksi wirausaha terus
disedekahin, atau bantu warga desa bisa baca dsb. I personally think it is the
best solution. Perceive the problems as something to solve, not something that
being the way to mocked.
Akhir kata. Selamat datang anak muda Indonesia yang
bertalenta. Semangat perubahan! 





0 komentar:
Posting Komentar