Jumat, 15 April 2011

sajak gadis ber 16

Mimpi akan tetap menjadi mimpi

Terukir di tiap senti lipatan hakiki

Dan rumput tak akan lepaskan dengan licinnya

Bagai bumbu pedas menyergak papila

Sirna saat organ bumi menyapunya

Pelangi di langit malam selalu semu

Walau buai penyair selalu ada membisik dengan sergak sergak tak bertuan

Karena hanya alam pemiliknya

Kau merasa? Tentang apa

Tentang bayang bundar wangi merah hijau di lengan bayi

Tentang kulit sutra penentumu yang kau puja dan hina

Jadi kursi kayu akan jadi pipa besi dan televise 14 inchi di ruang tamu akan jadi planet berorbit dimensi 5

Biarkan bualan bualan itu melonglong dengan panjangnya

Karena mereka bernyanyi untukmu dengan gesekan pita suara tak beraturan

Soal peri cilik berwajah suci itu

biarkan dia hidup dalam wadah merah tua

0 komentar:

Posting Komentar